“Anak yang sangat istimewa, bukan anak yang kekurangan"
Kamis, 30 Januari 2014
HASIL KUNJUNGAN KE YAYASAN SAYAP IBU
Berdasarkan kunjungan
saya beserta teman-teman dari kelas BK 3-A2 UPY ke Yayasan Sayap Ibu Cabang
DI.Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 saya bertemu
dengan beberapa anak-anak yang istimewanya luar biasa sekali, dengan bermacam-macam
kelebihan yang kita sendiri tidak punya yang hanya dianugrahkan pada mereka.
Terdapat yayasan pusat dan cabang, dan
kebetulan yang saya kunjungi adalah yayasan cabangnya yang berada di Desa
Kadirojo Purwomartani Kalasan Sleman. Yayasan pusat hanya untuk anak-anak yang
baru dilahirkan atau yang masih berumur dibawah tiga tahun, sedangkan yayasan
cabang untuk anak-anak yang sudah berumur tiga tahun keatas yang berasal dari
yayasan pusat yayasan Sayap Ibu.
Di yayasan ini terdapat panti asuhan
dan SLB Cacat Ganda Daya Ananda, dengan jumlah 26 anak yang dirawat termasuk 9
anak yang hanya bisa tiduran karena tidak bisa berjalan. Dengan bermacam-macam
bentuk kelainan yang dialami oleh anak-anak yang disana seperti kelainan fisik
atau kelainan mental (autis , down syndrom, celebral pasy, dan
lain-lain).
Pegawai di panti asuhan sayap ibu
ini ada sekitar 26 orang dan ada beberapa mahasiswa yang biasa membantu dari
luar negeri, dan beberapa dari UGM yang sengaja ingin berpartisipasi disana
untuk merasakan menjadi pengurus anak-anak atau pengasuh disana. Dipanti ini terdapat berbagai ruangan seperti
kolam renang Hydro Therapy, ketrampilan tangan, salon, boga, menyulam, mushola,
ruang kelas. Untuk ruangan anak laki dan anak perempuan pun
dipisah, seperti
ruang kamar tidur, kamar mandi, ruangan makan. Anak laki-laki
berada di bangsal kutilang, sedangkan
anak perempuan berada di bangsal melati. Tetapi dalam aktifitas seperti bermain dan sekolah mereka tetap
bersama-sama.
Anak memang merupakan karunia Allah
yang diamanahkan pada orangtua yang selalu membawa arti tersendiri, kurangnya
keikhlasan orangtua untuk melahirkan anaknya yang merupakan kunci utama untuk
melahirkan akibatnya anak terlahir dengan banyak kekurangan yang kurang
sempurna secara fisik atau mental yang disebabkan beberapa factor. Hasil
pembicaraan saya bersama salah satu pengurus staf anak-anak ini hampir semua
terlahir dari orangtua yang tidak menginginkan kehamilannya atas hubungan seks
bebas dengan mencoba berbagai cara untuk menggugurkan kandungannya
sampai-sampai mencoba untuk aborsi, dengan mengkonsumsi berbagai obat sehingga
berpengaruh pada janin yang dikandungnya sehingga perkembangan janinnya tidak bisa
berkembang dengan baik atau dengan sempurna, dengan aborsi yang gagal sehingga
terlahir dengan berbagai kekurangan pada sang anak.
Berbagai kekurangan yang menjadi
keistimewaan tersendiri pada anak-anak disana yang semangatnya sangat luar
biasa, memang banyak yang tidak bisa mereka lakukan tapi mereka selalu bisa
untuk selalu dan tetap belajar sedikit demi sedikit sehingga membuahkan hasil.
Hidup dan mati mereka berada diyayasan tersebut ujar salah satu pengurus staf
disana. Dalam satu minggu biasanya dilakukan Hydro Therapy secara rutin dan
tidak sembarang untuk melakukannya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa
melakukannya karena terapi ini sangat penting dan banyak berbengaruh pada
perkembangan anak-anak yang diterapi.
Ironisnya ternyata mereka masih bisa
merasakan seperti apa yang kita rasakan selayaknya anak normal, salah satu dari
mereka ada yang tidak suka dipaksa. Pada saat waktunya makan siang ada anak
panti yang bernama Agus yang di ajak oleh pengurus disana tetapi dia tidak mau
makan dan akhirnya dengan kesadaran sendiri dia makan, Tanpa saya sangka lagi
anak tersebut mendekati saya dan berkata “saya itu benci dengan mbak-mbak yang
itu” dan saya mencoba terangkan untuk meluruskannya. Bermain bersama penuh
dengan kecerian saling berkenalan dengan saling menuliskan untaian nama
disehelain kertas dengan goresan tinta yang ada, suatu perkenalan yang beda
yang biasa kita lakukan selayaknya manusia normal.
Sangat terjadwal sekali dalam
kehidupannya, jadi para pengurus tersebut sudah menjadwalkan setiap kegiatan
yang ada, sehingga semuanya sudah mengerti dan paham dengan seperti itu sudah
melatih anak untuk memanej waktu sepintar mungkin. Dengan melatih tanggung
jawab disetiap selesai makan ada yang selalu piket untuk membereskannya. Lebih
terharunya lagi ada seorang anak yang rela menyuapi temannya yang duduk dikursi
roda untuk membantu meringankan para pengasuh disana, sungguh mengejutkan saya
dan teman-teman saat itu. Untuk anak-anak yang hanya bisa berbaring tidur atau
tidak bisa jalan selalu dibantu dalam aktifitasnya.
Dengan semakin dekat dan dekat
dengan bercerita membukakan telinga kita untuk mendengarkan cerita mereka yang
sangat unik membuat kita mengerti, memahami, semakin bersyukur, dan dapat
menghibur mereka yang sesungguhnya mereka sangat membutuhkan kasih saying dan
perhatian yang lebih, dengan seperti itu sampai-sampai kita diajak melihat
hasil kerajinan tangan hasil karya mereka seprti melukis, membatik yang sangat
luar biasa hasilnya dengan banyak seni yang kita temukan.
Tentunya tak mudah menjalankan
sebagai petugas atau staf disana harus pintar untuk memahami keadaan anak,
mendorong, mengajarkan, menjaga dan lain-lain. Kedekatan anak-anak disana
dengan para petugas sangatlah dekat, seperti dengan teman sendiri. Berbagai
macam keunikan anak dengan karakter dan keadaan yang masing-masing berbeda
tentunya, ada salah satu anak yang dalam kesehariaannya hanya duduk dengan
aktifitas menyobekan plastic dengan keadaan tangan terikat dan selalu memakai
helm, karena hal ini untuk melindungi agar tidak memukuli tubuhnya sendiri, dan
tidurpun harus dalam keadaan terikat
karena seperti itu sampai-sampai indra penglihatannya sekarang tak bisa
berfungsi, bisa kita lihat sendiri walaupun indra penglihatnya sudah tak bisa
berfungsi tapi indra yang lain bisa lebih peka lagi.
Dengan adanya SLB mereka bisa
belajar seperti layaknya anak-anak biasa, kepintaran mereka dengan ajaran yang
begitu sabar sangat membuahkan hasil walaupun tak memperdulikan umur. Serentak
saya terfikirkan agama apa yang mereka anut? Dan saya mencoba menanyakan pada
salah satu pengurus yang ada, dan ternyata agama mereka mengikuti para pengurus
yang ada jika para pengurus melaksanakan sholat mereka pun mengikutinya dan
menirunya, dengan ketetbiasaan mereka lakukan dan menjadi suatu keterbiasaan.
Keadaan ini bisa melatih untuk memunculkan rasa empati kita kepada sesame,
melatih berkomunikasi lebih baik lagi. Bangga terhadap anak-anak semua yang
begitu keras untuk mencoba belajar dan melakukannya, dengan kedekatan kita
semua. Bisa kita simpulkan tentunya sedikit kesimpulan dari hasil kunjungan ke
Yayasan Sayap Ibu kemarin bahwa sedikit kurangnya kelancaran untuk komunikasi Antara
mereka anak-anak yang berada disana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar