Selasa, 17 Juni 2014

Keistimewaan Children to Heaven YSI


“Anak yang sangat istimewa, bukan anak yang kekurangan" 

 

Kamis, 30 Januari 2014

HASIL KUNJUNGAN KE YAYASAN SAYAP IBU

Berdasarkan kunjungan saya beserta teman-teman dari kelas BK 3-A2 UPY ke Yayasan Sayap Ibu Cabang DI.Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2014 saya bertemu dengan beberapa anak-anak yang istimewanya luar biasa sekali, dengan bermacam-macam kelebihan yang kita sendiri tidak punya yang hanya dianugrahkan pada mereka.
             Terdapat yayasan pusat dan cabang, dan kebetulan yang saya kunjungi adalah yayasan cabangnya yang berada di Desa Kadirojo Purwomartani Kalasan Sleman. Yayasan pusat hanya untuk anak-anak yang baru dilahirkan atau yang masih berumur dibawah tiga tahun, sedangkan yayasan cabang untuk anak-anak yang sudah berumur tiga tahun keatas yang berasal dari yayasan pusat yayasan Sayap Ibu.

            Di yayasan ini terdapat panti asuhan dan SLB Cacat Ganda Daya Ananda, dengan jumlah 26 anak yang dirawat termasuk 9 anak yang hanya bisa tiduran karena tidak bisa berjalan. Dengan bermacam-macam bentuk kelainan yang dialami oleh anak-anak yang disana seperti kelainan fisik atau kelainan mental (autis , down syndrom, celebral pasy, dan lain-lain).

            Pegawai di panti asuhan sayap ibu ini ada sekitar 26 orang dan ada beberapa mahasiswa yang biasa membantu dari luar negeri, dan beberapa dari UGM yang sengaja ingin berpartisipasi disana untuk merasakan menjadi pengurus anak-anak atau pengasuh disana. Dipanti ini terdapat berbagai ruangan seperti kolam renang Hydro Therapy, ketrampilan tangan, salon, boga, menyulam, mushola, ruang kelas. Untuk ruangan anak laki dan anak perempuan pun dipisah, seperti ruang kamar tidur, kamar mandi, ruangan makan. Anak laki-laki berada di bangsal kutilang, sedangkan anak perempuan berada di bangsal melati. Tetapi dalam aktifitas seperti bermain dan sekolah mereka tetap bersama-sama.
Anak memang merupakan karunia Allah yang diamanahkan pada orangtua yang selalu membawa arti tersendiri, kurangnya keikhlasan orangtua untuk melahirkan anaknya yang merupakan kunci utama untuk melahirkan akibatnya anak terlahir dengan banyak kekurangan yang kurang sempurna secara fisik atau mental yang disebabkan beberapa factor. Hasil pembicaraan saya bersama salah satu pengurus staf anak-anak ini hampir semua terlahir dari orangtua yang tidak menginginkan kehamilannya atas hubungan seks bebas dengan mencoba berbagai cara untuk menggugurkan kandungannya sampai-sampai mencoba untuk aborsi, dengan mengkonsumsi berbagai obat sehingga berpengaruh pada janin yang dikandungnya sehingga perkembangan janinnya tidak bisa berkembang dengan baik atau dengan sempurna, dengan aborsi yang gagal sehingga terlahir dengan berbagai kekurangan pada sang anak.
            Berbagai kekurangan yang menjadi keistimewaan tersendiri pada anak-anak disana yang semangatnya sangat luar biasa, memang banyak yang tidak bisa mereka lakukan tapi mereka selalu bisa untuk selalu dan tetap belajar sedikit demi sedikit sehingga membuahkan hasil. Hidup dan mati mereka berada diyayasan tersebut ujar salah satu pengurus staf disana. Dalam satu minggu biasanya dilakukan Hydro Therapy secara rutin dan tidak sembarang untuk melakukannya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa melakukannya karena terapi ini sangat penting dan banyak berbengaruh pada perkembangan anak-anak yang diterapi.

            Ironisnya ternyata mereka masih bisa merasakan seperti apa yang kita rasakan selayaknya anak normal, salah satu dari mereka ada yang tidak suka dipaksa. Pada saat waktunya makan siang ada anak panti yang bernama Agus yang di ajak oleh pengurus disana tetapi dia tidak mau makan dan akhirnya dengan kesadaran sendiri dia makan, Tanpa saya sangka lagi anak tersebut mendekati saya dan berkata “saya itu benci dengan mbak-mbak yang itu” dan saya mencoba terangkan untuk meluruskannya. Bermain bersama penuh dengan kecerian saling berkenalan dengan saling menuliskan untaian nama disehelain kertas dengan goresan tinta yang ada, suatu perkenalan yang beda yang biasa kita lakukan selayaknya manusia normal.

            Sangat terjadwal sekali dalam kehidupannya, jadi para pengurus tersebut sudah menjadwalkan setiap kegiatan yang ada, sehingga semuanya sudah mengerti dan paham dengan seperti itu sudah melatih anak untuk memanej waktu sepintar mungkin. Dengan melatih tanggung jawab disetiap selesai makan ada yang selalu piket untuk membereskannya. Lebih terharunya lagi ada seorang anak yang rela menyuapi temannya yang duduk dikursi roda untuk membantu meringankan para pengasuh disana, sungguh mengejutkan saya dan teman-teman saat itu. Untuk anak-anak yang hanya bisa berbaring tidur atau tidak bisa jalan selalu dibantu dalam aktifitasnya.

            Dengan semakin dekat dan dekat dengan bercerita membukakan telinga kita untuk mendengarkan cerita mereka yang sangat unik membuat kita mengerti, memahami, semakin bersyukur, dan dapat menghibur mereka yang sesungguhnya mereka sangat membutuhkan kasih saying dan perhatian yang lebih, dengan seperti itu sampai-sampai kita diajak melihat hasil kerajinan tangan hasil karya mereka seprti melukis, membatik yang sangat luar biasa hasilnya dengan banyak seni yang kita temukan.

            Tentunya tak mudah menjalankan sebagai petugas atau staf disana harus pintar untuk memahami keadaan anak, mendorong, mengajarkan, menjaga dan lain-lain. Kedekatan anak-anak disana dengan para petugas sangatlah dekat, seperti dengan teman sendiri. Berbagai macam keunikan anak dengan karakter dan keadaan yang masing-masing berbeda tentunya, ada salah satu anak yang dalam kesehariaannya hanya duduk dengan aktifitas menyobekan plastic dengan keadaan tangan terikat dan selalu memakai helm, karena hal ini untuk melindungi agar tidak memukuli tubuhnya sendiri, dan tidurpun harus dalam keadaan terikat  karena seperti itu sampai-sampai indra penglihatannya sekarang tak bisa berfungsi, bisa kita lihat sendiri walaupun indra penglihatnya sudah tak bisa berfungsi tapi indra yang lain bisa lebih peka lagi.

            Dengan adanya SLB mereka bisa belajar seperti layaknya anak-anak biasa, kepintaran mereka dengan ajaran yang begitu sabar sangat membuahkan hasil walaupun tak memperdulikan umur. Serentak saya terfikirkan agama apa yang mereka anut? Dan saya mencoba menanyakan pada salah satu pengurus yang ada, dan ternyata agama mereka mengikuti para pengurus yang ada jika para pengurus melaksanakan sholat mereka pun mengikutinya dan menirunya, dengan ketetbiasaan mereka lakukan dan menjadi suatu keterbiasaan. Keadaan ini bisa melatih untuk memunculkan rasa empati kita kepada sesame, melatih berkomunikasi lebih baik lagi. Bangga terhadap anak-anak semua yang begitu keras untuk mencoba belajar dan melakukannya, dengan kedekatan kita semua. Bisa kita simpulkan tentunya sedikit kesimpulan dari hasil kunjungan ke Yayasan Sayap Ibu kemarin bahwa sedikit kurangnya kelancaran untuk komunikasi Antara mereka anak-anak yang berada disana.

 

 

 

Minggu, 15 Juni 2014

Leaflet Bimbingan dan Konseling Belajar




~ BELAJAR LEBIH DAHSYAT DENGAN WAKTU ~

Bismillah...
sebuah karya pembelajaranku...

Motivator terbesar kita memang diri kita sendiri, tapi motivasi ekstrinsik atau dari luar sangat dibutuhkan pula oleh diri kita sendiri sebagai pendukung motivasi intrinsik. Nah semoga dengan Leaflet ini bisa bermanfaat dengan take action manajemen waktu dan belajar lebih dahsyat lagi. 
Sudah terlalu banyak kita menyiakan waktu didunia ini, sudah cukup kita mempersembahkan kebaikan kita dari sisa-sisa kegiatan yang tidak baik, negativ dan tak ada gunanya. 

Sahabat, kawanku, adik-adiku, kakak-kakaku....Kapan lagi kita mau berbenah diri jika tidak dilakukan dari sekarang ini, Menyesal ? Jangan bilang ingin menyesal diawal, karena jika diawal itu yaaa pendaftaran..
Selalu ingatlah sifat waktu yang ada sahabat, belajar lebih banyak dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tahu menjadi lebih tahu

~ Lembar Pertama



~ Lembar Kedua


#SEMOGA ANDA SUKSES DALAM SEGALA AKTIFITAS#




Sabtu, 14 Juni 2014

Selalu Ada Jalan Untuk Berubah Menjadi Pribadi Yang Baik,Dengan Peduli Banyak Disukai



~Belajar Banyak Dari Pengalaman Sahabat Panti Hafara~
 06 Juni 2014




Alhamdulillahirobbil’alamin..untuk kesekian kalinya masih diberikan kesempatan untuk berkunjung, bersilaturohim bersama sahabat, dan keluarga besar Universitas PGRI Yogyakarta kesalah satu panti disekitar kampus Universitas PGRI Yogyakarta tepatnya dipanti Hafara Yogyakarta, yang beralamat di RT.05 RW.17 Gonjen Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta dan insyaalloh semoga saya disini bisa berbagi dari hasil kunjungan kemarin yang saya lakukan bersama sahabat yang lain, sesenag dan sesenang hati seperti sahabat Panti Hafara disana saat bermain dan berbagi pengalaman bersama.
Berdasarkan kunjungan saya beserta teman-teman dari kelas BK 6-B Universitas PGRI Yogyakarta ke Panti Hafara Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 06 Juni 2014 saya dipertemukan dengan beberapa orang yang semmangatnya sangat luar biasa, dengan suasana tempat sangat sederhana tetapi menjadikan hati dan penglihatan ini terus menerus bersyukur dan merasa nyaman akan keindahan yang ada. Dengan sambutan dari perwakilan pimpinan Panti Hafara yang sangat antusias dengan kehangatan dari beberapa adik-adik Panti disana ditambah dengan beberapa permainan yang dibawakan oleh sahabat serta teman-teman panti lainnya yang menjadikan suasana terasa akrab dan diselingi oleh beberapa wawancara antara kita dan beberapa petugas atau pengurus panti disana dengan beberapa teman-teman panti disana. 


Berawal berdirinya Panti Hafara ini ternyata awalnya dari kegelisahan kehidupan di jalanan yang bukanlah suatu hal yang mudah, mungkin bisa diumpamakan “nyawa menjadi taruhannya”. beberapa orang yang di dalamnya ada yang pernah tercebur di jalanan melakukan obrolan-obrolan, saling bertutur cerita pengalaman semasa menjadi anak jalanan. Akhirnya pada tanggal 17 November 2005 dideklarasikanlah sebuah lembaga sosial bernama Hafara, bertempat di TKIT Al-Hamdulillah Kasihan Bantul Yogyakarta. Nama Hafara dicetuskan oleh Em Ha Ainun Najib. Kepanjangan dari HAFARA adalah Hadza Min Fadli Rabbi, yang artinya Kemurahan hati Tuhan.. Ternyata ada suatu harapan dibalik semua itu agar organisasi tersebut selalu mendapat kemurahan dari Tuhan, serta diberi kemudahan dalam perjuangannya mengentaskan anak jalanan
Beberapa Pelayanan yang telah dapat tercover Panti HAFARA antaralain :

  1. Panti Anak HAFARA Merupakan Pelayanan dan pembinaan dalam Panti Anak Hafara diperuntukan kepada anak-anak yatim dan dhuafa binaan Panti Hafara, system pembinaan yang diterapkan dalam Panti Anak Hafara adalah system pemondokan untuk memudahkan monitoring perkembangan anak, melatih kemandirian, kedisiplinan serta kemampuan bersosialisasi dari anak-anak Hafara. Fasilitas yang disediakan untuk menunjang pembinaan dipanti Hafara antara lain :  Asrama, Perpustakaan, Fasilitas IT (Komputer), Pemenuhan perlengkapan penunjang Sekolah. Kegiatan mentoring dan pembimbingan rutin yang diperuntukan kepada anak-anak Hafara. Berikut adalah beberapa diskripsi kegiatan rutin Panti Anak Hafara: Bimbingan Ketakwaan, Pengajian dan TPA, Pendampingan BIMBEL Privat, Kelas Kreatif, Pertunjukan Musik.
  2. Panti Sosial Pondok Dhuafa (PSPD) adalah system pemondokan seperti pada pondok-pesantren dengan syarat “kontrak-sosial” ketika rekan-rekan pasca gepeng (gelandangan-pengemis) telah masuk kedalam panti, mereka tidak boleh lagi turun kejalan dan harus ikut berpartisipasi dalam usaha-usaha ekonomi produktif yang dikembangkan Panti Hafara. Berikut beberapa fasilitas yang diberikan panti Hafara kepada rekan-rekan pasca gepeng binaan Panti Hafara: Asrama/Kamar tinggal, Pelibatan dalam Usaha Ekonomi Produktif Panti, Konsumsi/Permakanan untuk kesehariannya.  
  3. Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan/Psikotik dengan seiring berjalannya waktu Panti Hafara kini telah dapat melakukan pelayanan pembinaan dan rehabilitasi kepada penderita gangguan kejiwaan/mental (psikotik) secara mandiri dalam Panti Rehabilitasi Gangguan Kejiwaan/Psikotik. Dan untuk memaksimalkan pelayanan tersebut panti Hafara menyediakan fasilitas pendukung untuk Rehabilitasi Psikotik antara lain: Kamar Isolasi, Asrama/Kamar tinggal, Konsumsi/Permakanan.
Sudah 8 tahun kurang lebih Panti Hafara ini berdiri dengan kepunyaan atas yayasan, dengan bertempat tanah milik desa, Jumlah anak disana sekitar 40 anak. Anak yang masih sekolah disekolahkan disekitar panti Hafara, hasil wawancara dengan salah satu perwakilan Panti saya beserta teman-teman anak-anak ada yang disekolahkan di SMP PGRI, Mataram, SD Brajan dan Muhammadiyah.  


Yang mendiami Panti Hafara terdiri ddari anak yatim, anak piatu, serta yatim piatu bahkan ada yang diantar oleh masyarakat dari jalanan. Untuk agama semuanya menganut agama Islam. Untuk pengurus jumlahnya ada 12 orang.  


Yang terkejut ada beberapa orang dewasa yang terkena gangguan, dengan penyembuhan terapi seperti terapi music secara rutin, hal ini bisa mengurangi rasa trauma yang pernah dialaminya masa lalunya.   
Semakin luar biasanya kita dipertemukan dengan salah satu pemuda yang tekadnya sangat luar biasa yang bernama F, F berasal dari Jakarta. Dia adalah pecandu narkoba yang disebabkan oleh gangguan yang terjadi karena social disekelilingnya. Baru 6 bulan F sudah sembuh dari kecanduannya dan awalnya F tahu Panti Hafara itu dari keluarganya. Ternyata dengan memotivasi dirinya sendiri F bisa berhasil untuk berubah ke zona yang lebih baik dengan tekad ingin hidup lebih berarti, dan sampai saat inipun F belum kembali keJakarta yang merupakan tanah kelahirannya, begitu pula dari orang tua tidak memperbolaehkan F untuk pulang kembali, tetapi setiap bulan satu kali F selalu dijenguk rutin oleh keluarganya. Hal itu beralasan karena takutnya F kembali kecanduan lagi. F berkata kepada kita semua jika bertekad untuk menjadi relawan di Panti Hafara agar hidupnya lebih berarti lagi.  
Kemudian ada salah satu wanita yang Psikotik yang bernama Bu A, dia sekarang menjadi pengurus kewanitaan.Demikianlah beberapa jam ditempat yang begitu indahnya luar biasa dengan penularan semangat taka da tandingannya. Selalu ada jalan untuk berubah menjadi pribadi yang baik.